Jumat, 09 Maret 2012

Saya....

Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh..
Saya anak kedua dari tujuh bersaudara, yang terlahir dengan nama Nilla wati, tapi sekarang diumur saya yang ke-19 saya sangat suka dengan panggilan Starlha, saya tau kenapa itu terjadi, tetapi saya rasa anda tidak perlu tau, kenapa, yang saya inginkan adalah anda memanggil saya dengan sebutan istimewa itu, ya walaupun saya tau anda akan menyebut saya lebay, tapi tak apalah namanya juga ekspresi jiwa, hehe,, iyakan..???
Yah, itulah segelintir kecil dari saya, mmh.. mungkin masih banyak yang belum saya sebutkan, misalnya membaca adalah hobi saya,apapun saya baca, ya.. apapun, yang penting halal dan anda juga perlu tau bahwa saya adalah seorang manusia yang sangat mengagumi sosok istimewa dari ayah saya, anda tau siapa dia?? Dialah ayah saya yang benar-benar telah menyulap saya menjadi orang yang berguna untuk saya sendiri, ya,, tentu saja. Mungkin anda juga belum tau kalau saya dulu waktu sekolah selalu berpindah,ya.. benar sekali saya tidak pernah masuk dan tamat pada sekolah yang sama, termasuk perguruan tinggi ini, dan saya yakin anda juga belum tau kan kalau waktu di SD, kelas 1-2 saya di Perumnas Arma, kelas 3 saya di SDN 22 Padang, lalu saya melanjutkan kelas 4-5 di SDN 19 Perumnas, dan kelas terakhir di SD saya duduk di SDN 26 Perumnas, jika anda mau tau riwayat SMP saya, tenang saja, saya akan membeberkan semua, asalkan anda jangan bilang siapa-siapa, asal anda tau, saya memberi tau anda tentang hal ini karena saya percaya kepada anda, kelas 1 SLTP saya di DienPoet Padang Panjang, lalu saya beralih ke MTs Arma, dan saya tamat disini, MTs ARMA. Jika anda Tanya, bagaimana dengan SMA saya?? Anda tenang saja, itupun akan saya bongkar demi anda, Alhamdulillah saya diterima disebuah sekolah menengah atas pujaan hatiku, yaitu di SMAN 1 ARMA, saya bertahan disana selama 2 tahun saja, lalu saya mengambil posisi pada kelas 3 di SMAN 1 KETAHUN, saya yakin anda tidak akan pernah tau kalau setelah saya menyelesaikan studi saya di SMA, saya masuk ke STAIN dan sangat mencintai politik pada waktu itu, tetapi setelah saya masuk , saya mundur karena sesuatu dan memilih untuk tidak melanjutkan kemanapun, ternyata mama saya menghargai keputusan saya, dan mama menginginkan saya untuk tetap melajutkan kuliah dengan pilihan apapun, “ya.. terserah kamu mau sekolah dimana, yang penting belajar!!” begitu kata mama. Lalu, saya didaftarkan mama kesebuah lembaga kursus computer program satu tahun, disini saya lebih mendalami ilmu computer, Alhamdulillah saya lulus dengan hasil yang menurut saya kurang memuaskan tapi mama saya tetap bangga dengan saya dengan title lulusan terbaik 2.HufT!! bagi saya itu menyebalkan, apa salah nya coba, saya yang menjadi lulusan terbaik 1….. Olala,,,,, lalu saya ikut test snmptn dan sampai lah saya di Universitas Bengkulu ini, kata mama, sebuah kebanggaan besar bagi mama saya bisa masuk dan duduk disini. Oke, sekian dulu segelintir coret moret tak penting dari saya, anda perlu tau, inilah saya, makhluk kecil bila dibandingkan dengan gedung pencakar langit di Amerika sana, yang semangatnya akan terus tetap membara sampai titik air laut penghabisan.
Akhir kata, burung nuri burung cendrawasih, ya udah dulu ya, dan terimakasih… wassalam…. starLha.

ciptaan BAHTRA Klasik UNIB

Dalam Ruangan
cahaya putih bertabur disetiap sudut
Gemerlap cahaya itu menyentuh mesra pipiku
kulihat disetiap meja bertabur kertas putih dan pena warna warni
goresan liar didalam kelas menantang semua mata memandang
berbaur dengan suara riuh rendah yang bergema sumbang
di hadapanku, indahnya sosok seorang dosen melontarkan mutiara ilmunya.
ruangan , yang indah itu, memiliki sejuta makna di dalam nya
tak ku biarkan, paku tua berkarat yang sigap menantang bak napal berlumut itu, marajai ruanganku.
karena
Manusia petarung nan haus ilmu inginkan yang terbaik, bertengger bangga disana.
Mengukir senyum di setiap derus wajah mereka
namun, Ku tetap ingat bahwa, diatas pafon masih ada atap

Kritik sastra Filem Negeri 5 Menara

Sinopsis
Diawali dengan kelulusan alif dan randai, sepasang sahabat yang memiliki cita-cita yang sama setelah lulus sma mereka bermimpi akan melanjutkan ke ITB bandung.
Dalam filem ini difokuskan kepada anak yang bernama alif. Seumur hidupnya, Alif tidak pernah menginjak tanah di luar ranah Minangkabau. Masa kecilnya dilalui dengan berburu durian runtuh di rimba bukit barisan, main bola disawah dan mandi di air biru danau maninjau. tiba-tiba dia harus melintasi punggung Sumatra menuju sebuah desa di pelosok jawa timur. Ibu alif ingin dia menjadi buya Hamka walau Alif ingin menjadi habibie. Dengan setengah hati dia mengikuti kemauan ibunya. Belajar di pondok.
Sebelum alif berangkat menjejaki pulau jawa, ia diajak oleh ayahnya untuk menjual ternak yang merupakan harta yang paling berharga untuk keluarganya, dalam bertransaksi, ayah alif memasukkan tangannya kedalam sarung, dan menyepakati harga dengan pembelinya, dalam transaksi ini ternya ta memiliki makna yang dalam, sama dengan kehidupan, segala sesuatu itu harus decoba dan dijalani agar kita benar-benar mengetahui maksud dan tujuannya.
setelah melakukan perjalanan panjang menuju pulau jawa, alif langsung mengikuti test dan lulus sehingga ayahnya harus pergi pulang dan meninggalkan alif di pondok pesantren madani.
Di hari pertama masuk kelas, alif terkesima mendengarkan mantera sakti “Manjadda wajada”. Siapa yang bersungguh-sungguh ia pasti dapat, dipersatukan dengan kebersamaan ketika adegan jewer berantai yang dipopulerkan oleh senior asrama jika ada yang telat melakukan kegiatan yang sudah disepakati.
teman-teman alif yang akan menjadi topic besar pada kisahini adalah, Raja dari Medan, Said dari Surabaya, Dulmajid dari sumenep, atang dari Bandung dan Basa dari Gowa. Dibawah menara di samping masjid, mereka selalu menunggu waktu magrib sambil menyaksikan awan bearak ke ufuk. mereka menyatakan bahwa awan-awan itu menjlma menjadi Negara dan benua impian masing-masing.
ditengah cerita dikisahkan bahwa basa tidak bisa berlama-lama disana karena harus menjaga neneknya yang hidup sebatang kara dan sedang sakit parah di kampungnya. perpisahan ini membuat alif dan teman-temannya sedih. Basa tidak tinggal diam menunggu nasib baik akan menghampirinya, ia membuka semacam pengajian rutin untuk anak-anak yang kemudian sukses dan bis membawanya menuju Negara impiannya.
tidak hanya basa, teman-teman alif yang lain sukses meraih mimpi mereka dan berfoto dengan menara impian masing-masing.

Interpretasi
Filem ini diadaptasi dari novel yang berjudul sama dengan tampilan sederhana namun menggugah. pengarang ingin menyampaikan makna dengan sederhana tapi bisa mengenai hati penontonnya. filem ini di buat agar penonton benar-benar mengetahui arti sebuah mimpi, dan tidak akan meremehkan impian mereka, justru setiap orang harus memiliki mimpi yang jauh diluar batas bayangannya. selain itu, filem ini memberikan pendidikan tentang kehidupan, sejatinya perjuangan dan pertahanan terhadap mimpi yang dimiliki, selain itu filem ini juga memberi pendidikan islam dan keilmuan, untuk bermanfaat bukan hanya sekedar dimanfaatkan.

Analisis
alur yang digunakan pada filem ini adalah progresif atau alur maju karena menceritakan dari awal yaitu ketika alif dan randai lulus dari smp dan ingin melanjutkan ke sekolah pilihannya, alif yang tidak bisa mengikuti mimpinya karena harus mengukuti perintah ibunya, lalu pergi ke pesantren madani dan akhirnya ia sukses beserta ke-5 temannya yang memimpikan pergi ke Negara impian masing-masing.
dari segi tokoh, alif adalah tokoh central pada filem ini, tokoh alif adalah seorang anak yang berwatak pendiam dan selalu mengalah kepada teman-temannnya. alif adalah anak yang pintar berbahasa inggris karena impiannya ingin pergi ke Amerika. Basa adalah seorang anak yang cerdas dan pintar, baik hati dan periang. Dibuktikan dengan ketika ia mendapatkan juara kelas dan bisa menghapal alquran serta lancer berbahasa arab.
Selain Alif dan Baso, berikut semua tokoh yang hadir dalam flem ini
Alif : Tokoh 'aku' dalam cerita ini.
Raja : Teman Alif dari Medan. Ia adalah anggota English Club dan seorang orator yang hebat.
Said : Dari Surabaya. Ia sangat terobsesi dengan bodybuilding dan mengidolakan Arnold Schwarznegger.
Dulmajid : Dari Sumenep, Madura. Seorang pemain bulutangkis, rekan latih tanding Ustad Torik.
Atang : Dari Bandung. Seorang yang mencintai seni dan teater.
Baso : Dari Gowa, Sulawesi. Terkenal karena memori fotografis dan Bahasa Arab yang fasih. Ia meninggalkan Pondok Madani saat kelas dua untuk menjaga neneknya dan berusaha menghafal Al-Qur`an di kampung halamannya.
Dari penjelasan tokoh diatas, dibalik layar ternyata disebutkan bahwa Ayah alif yagn sebenarnya adalah orang jawa dan mamanya orang Pakistan yang tinggal di medan, dari sini kita bisa menangkap bahwa allif tidak begitu bisa menggunakan bahasa minang dengan fasih, karena latar belakang yang berbeda, begitu pula dengan randai. dari segi latar, sutradara flem ini sudah mencari 100 tempat untuk melakukan syuting, tetapi hanya PMlah yang benar-benar cocok dengan tempat yang dikisahkan novel karena di sampul bagian dalam novelnya terdapat peta pesantren madani, yang dibuat langsung oleh pengarangnya, yaitu A. Fuadi.


Penilaian
filem ini bagus sebagai bahan motivasi untuk pendidikan kehidupan. selain itu kita benar-benar merasakan kedahsyatan mantra manjadda wajada. untuk ibu-ibu yang bingung mendidik anaknya, flem ini akan berguna dalam mempertimngankan pendidikan anak. setiap kali kita mendapatkan ilmu kita harus menyampaikannya kepda orang lain tanpa mengharapkan imbalan dari siapapun kecuali dari Allah, karena ilmu itu bukan ladang penghidupan tetapi ladang perjuangan. selain itu, filosofi alam terkembang menjadi guru telah di buktikan oleh pengarang novelnya yaitu A. Fuadi, dan BUkan ketajaman pisau yang bisa membelah kayu, tetapi kesungguhanlah yang bisa melakukannya dengan baik. Karya yang sungguh menakjubkan.
kelemahan yang terdapat pada flem ini adalah,
1. casting para tokohnya, karena alif kecil dengan alif besar sangat jauh berbeda, ustad salman, yang digambarkan pada novel adalah seorang ustad yang berani, berbadan ringan dan hebat dalam persilatan.
2. Banyak bagian penting dari novel yang tidak ditampilkan, contohnya saja pada saat alif dan dulmajid menjaga pos malam pesantren, dan mereka berhasil membekuk pencuri yang akan mencuri sapi pesantren. Bukan hanya adegan itu, masih banyak lagi yang tidak dimunculkan. ini akan membuat para penikmat yang sudah membaca novelnya dan lalu menonton flemnya akan kecewa.
3. saad, di dalam novel diceritakan sudah memiliki tunangan yang bernama najwa, dan ia adalah keturunan arab, namun, di flem, sedikitpun tidak kelihatan keturunan arab.
Kelebihan
1. Alur yang teratur yang tidak membuat penonton bingung akan memudahkan penikmat cepat dalam memahami kisahnya.
2. motivasi luar bisa benar-benar sampai kepada penonton.
3. nilai-nilai kehidupan yang disampaikan sutradara walaupun tidak sesempurna novel, akan tersampaikan karena bagian-bagian itu ditonjolkan, seperti, ketika ayah alif akan menjual kerbaunya, dan memasukkan tangannya kesarung dalam bertransaksi, dilanjutkan dengan jeweran berantai, nilai kebersamaan, yang padahal 6 anak itu berasal dari daerah yang berbeda, namun tidak menjadi hambatan untuk bersahabat, justru mereka lebih dekat dan peduli sesame.

Drama Tanah Air mata


Tanah Air Mata
D. Zawawi Imron

Penanggung Jawab     : Drs. Syamsul Hidayat
Pembina/Sutradara      : Pakdhe Oka
Prosedur Pelaksana     : Fatmawati
Properti                       : Budi Pras dan M. Musyafa
Desain Video              : Digipro
Para Pemain                : Teater tanpa nama, SMA N. 1 Batu, 2005
1.      Elisa Fitrotun Nisak
2.      Fidya Abdat
3.      Suning Setyowati
4.      Nimas Narulita
5.      Asmita Zhindy W.
6.      Anivia Intan K.
7.      Jamalludin Sanur
8.      Aditya Wahyu H.
9.      Bayu Mahanani P.D.
10.  Ari Fatmawati
11.  Yeremia A. Dimpudus
12.  Lia Arlita
13.  Adelia Rahmawati
14.  Andi Surya P.

Sinopsis
            Kasih. Seorang anak perempuan dari seorang Ibu yang hidupnya sangat miskin dan melarat. Untuk menghidupi anaknya, Ibu Kasih ini bekerja di rumah Ibu Iskandar yang sangat kaya raya. Akan tetapi, perlakuan yang mereka terima adalah hinaan dan caci maki yang membuat Kasih sangat marah kepada orang-orang yang memiliki kekuasaan lebih tinggi.
            Saat sedang bermain di dalam sebuah ruangan, tiba-tiba Ibu Kasih memanggilnya. Karena takut di marahi, Kasih pun bersembunyi. Tapi ibunya tahu dan terus memanggil Kasih. Akhirnya Kasih pun keluar, di saat itu pula ibunya mengomel karena Kasih mengotori ruangan yang telah dibersihkan oleh ibunya. Kasih jadi jengkel dan terus mengomel kenapa dia yang harus membersihkan ruangan tersebut. Tapi ibunya cuek. Dan mengingatkan kepada Kasih kalau mereka hanyalah rakyat miskin yang melarat. Bukan seperti ibu Iskandar yang hidup dalam kemewahan.
Kasih pun setuju dan berandai-andai bagaimana kalau meraka merupakan orang kaya, pasti hidupnya tidak miskin dan melarat seperti ini. Tapi, seharusnya orang-orang yang berkuasa itu memperhatikan rakyatnya yang tidak memiliki apapun, bukannya menindas mereka.
Lalu ibunya Kasih meninggalkan Kasih sendirian sambil berpesan agar Kasih segera membersihkan ruangan tersebut. Saat Kasih sedang bekerja dengan mengomel sendirian, tiba-tiba temannya datang. Mereka pun akhirnya bercerita tentang keadaan mereka yang sangat miskin. Bagaimana enaknya menjadi orang kaya seperti Ibu Iskandar. Yang hanya menikmati kekayaan dari suaminya, Iskandar, yang telah meninggal. Lau untuk menghibur diri, mereka pun bernyanyi.
Di saat sedang asiknya bermain dan bernyanyi tiba-tiba anak Ibu Iskandar datang dengan membawa teman-temannya. Dengan melontarkan hinaan, mereka memeras Kasih dan kawan-kawannya agar mau memberikan uang kepada mereka. Kasih menolak untuk memberi dikarenakan mereka tidak mempunyai uang sepeser pun, dan juga menolak karena tidak terima telah dihina oleh anaknya Ibu Iskandar itu.
Merasa tidak dipatuhi, anaknya Ibu Iskandar dan teman-temannya marah. Lalu tambah menghina Kasih dan teman-temannya, yang mengakibatkan pertengkaran antara kedua belah pihak.
Ibu Kasih dan Ibu Iskandar pun datang melerai mereka. Ibu Kasih memarahi Kasih dan teman-temannya. Begitu pula dengan Ibu Iskandar, karena tidak menerima anaknya disalahkan oleh Kasih dan teman-temannya, dia pun marah dan menampar Ibu Kasih yang tidak bisa mendidik anaknya untuk menghormati orang lain. Tapi, Ibu Kasih kecewa dengan sikap Ibu Iskandar  dan membela diri, bahwa mereka bukanlah orang seperti itu. Kasih dan teman-temannya pun berusaha menjelaskan duduk permasalahannya yang sebenarnya, akan tetapi Ibu Iskandar tidak percaya. Karena itu akhirnya Ibu Kasih beserta Kasih dan teman-temannya diusir dari lingkungan mereka.
Karena diancam akan diusir mereka pun meminta maaf kepada Ibu Iskandar, tapi diluar dugaan mereka malah dihina lagi oleh ibu Iskandar dan tetap mengusir mereka. Merasa direndahkan, akhirnya mereka pun membela diri mereka, mengingatkan Ibu Iskandar, bahwa tanpa mereka Ibu Iskandar bukanlah apa-apa.
Setelah kepergian Ibu Iskandar dan anak-anaknya, tinggal ibu Kasih yang terjatuh sakit. Melihat hal itu, Kasih dan teman-teman pun terkejut. Tiba-tiba tunangan dari anak Ibu Iskandar menghampiri Ibu Iskandar untuk meminta maaf dan akan membantu mereka agar mereka tidak diusir oleh Ibu Iskandar. Kasih dan teman-teman pun heren dan tidak percaya akan apa yang dikatanya itu. Tapi, dia tetap ingin membantu mereka.
Di saat Ibu Iskandar beserta anak-anaknya datang memastikan bahwa Ibu Kasih beserta anaknya sudah siap untuk pergi, datanglah tunangan anak Ibu Iskandar membela mereka dan membujuk ibu Iskandar agar memberikan mereka kesempatan untuk tinggal. Bukan persetujuan yang diterima tapi Ibu Iskandar balik menghina mereka semua. Perdebatan pun muncul antara mereka semua. Tanpa di duga, Ibu Kasih pun meninggal. Kasih dan teman-teman sedih dan kecewa akan tindakan Ibu Iskandar yang meninggalkan mereka begitu saja. Melihat hal itu, tunangan anak Ibu Iskandar pun datang untuk memohon maaf karena dia tidak berhasil. Kasih pun memaafkannya. Karena tidak ingin melihat Kasih menjadi putus asa, tunangan anak Ibu Iskandar pun menghibur mereka. Dan mereka pun bersemangat kembali. Selesai.
  
Tipe sutradara dari pementasan drama ini yaitu sutradara psikologis. Karena dalam pementasan drama ini, si sutradara lebih mementingkan penggambaran watak secara psikologis (bagaimana para pemain mengeluarkan kejiwaannya dalam bermain peran seseorang).
Berdasarkan cara melatih pemainnya, sutradara ini menggunakan cara Interpretator yaitu sutradara yang fokus terhadap naskah dan dengan cara reaktor yaitu sutradaranya yang secara kreatif membiarkan para pemain untuk menciptakan kreasi-kreasi yang baru.
Model sutradara dilihat dari pementasan drama ini yaitu sutradara ini menggunakan cara laissez faire (sebagai supervisor) karena dilihat dari para pemain, sutradara ini membiarkan pemain-pemainnya memerankan perannya sebagaimana leluasanya pemain. Dan sutradaranya sebagai supervisor.
Cara memilih pemainnya pun, sutradara ini menggunakan cara Casting by Ability. Karena bukan dilihat dari fisiknya pemain di pilih, tapi berdasarkan kecakapan atau kecerdasan seseorang, bagaimana para aktor/aktris ini memerankan tokoh-tokoh yang sudah ditetapkan.



 Amanat dari drama Tanah Air Mata
Amanat yang ingin disampaikan di dalam pementasan drama inimenurut kami, yaitu:
1.      Jangan membedakan manusia hanya karena hartanya saja, karena harta hanya bersifat sementara.
2.      Kita sebagai manusia harus selalu bersyukur atas apa yang telah diperoleh
3.       jangan suka bertengkar, karena akan menambah besar suatu masalah yang sedang terjadi
4.      Jadilah manusia yang tidak sombong dan selalu ingin membantu sesama, karena hidup kita saling membutuhkan satu sama lain.
5.      Hadapilah hidup ini dengan mempelajari masalah untuk menghadapi masa depan yang lebih baik.



Setting/latar
Latar tempat
Di teras rumah Kasih yang tanah itu adalah milik nyonya iskandar tetapi ditempati oleh orang kampung yang satu komunitas oleh kasih, yaitu orang melarat.
Latar waktu
Pagi hari
Dibuktikan dengn, ketika ibu kasih sedang menjemurpakaian, disini kita bisa mengetahui bahwa adeganini terjadi pada pagi hari.
Untuk selanjutnya tidak ada keterangan bahwa ada latar waktu selain pagi hari.
Latar suasana
Gembira, Bahagia, senang.
1.      Dibuktikan dengan adegan pada saat kasih dan teman-temannya bernyanyi riang, dan tidak memikirkan penderitaan yang terjadi di hidupnya.karena menurut mereka tugas mereka hanya untuk bermain
Sedih
Dibuktikan dengan,
1.       ketika kasih, ibu kasih dan teman-teman kasih merasa tersisih dan didiskriminasikan  oleh nyonya iskandar dan anak-anaknya. karena mereka adalah sekelompok manusia melarat, maka nyonya iskandar secara leluasa mengusir dan menghina merreka atas tuduhan dan fitnahan dari anak-anak nyonya iskandar.
2.      Ketika ibu kasih sakit dan akhirnya meninggal dunia.
Mengharukan
1.      Ketika tunangan yoga atau bagian dari mereka yang ada di kalangan konglomerat, ternyata hiba melihat kasih an saudaranya di tindas dengan sadis oeh nyonya iskandar dan berniat untuk membantu mereka, walaupun niat itu di tolak oleh nyonya iskandar.
Marah, mengesalkan, dan kecewa
1.      Ketika ibu kasih hanya bisa pasrah dengan keadaannya, dan menganggap itu srmua adalah takdir, padahal itu semua adalah bagaimana kita berusaha untuk mencukupi kebutuhan hidup kita.
2.      Ketika kasih dan teman-temannya di ejek oleh yoga dan teman-temannya, walaupun kasih memberontak, tetap saja itu dipermasalahkan ketika nyonya iskandarr datang dan mengusir mereka.
3.      Ketika ibunya kasih didorong sampai terjatuh, karena pertengkaran antara mereka.
4.      Ketika nyonya iskandar menampar ibu kasih dan menghina mereka dan mengecap mereka sebagai orang melarat yang tak berpendidikan.
Latar Sosial
Latar sosial yang digunakan dalam drama ini menggambarkan tentang latar sosial menengah atas dan latar sosial menengah bawah.
Dalam drama ini di ceritakan ada 2 kubu yang berbeda secara ekonomi sehingga sosial mereka menjadi berubah diakibatkan dengan  perbedaan ekonomi yang berdampak senjangnya sosial diantara mereka.
Di buktikan dengan
~      Nyonya iskandar, yoga dan teman-temannya adalah termasuk kedalam golongan orang yang memiliki latar belakang ekonomi di atas (orang kaya atau konglomerat dan berpendidikan)
~     Kasih, ibu, dan teman-temannya adalah termasuk ke dalamgollongan orang memiliki latar belakang ekonomi di bawah (rakyat melarat yang tidak brpendidikan)

Dialog
Bahasa yang digunakan dalam dialog drama ini adalah bahasa indonesia yang sederhana sehingga dapat dimengerti oleh penonton dari kalangan manapun.
Walaupun ada beberapa dialog yang menggunakan bahasa yang bukan bahasa indonesia baku, tetapi masih bisa dimaknai.
Alur
Alur yang digunakan dalam drama ini jika ditinjau dari segi penyusunannya adalah alur progresif karena awal benar-benar awal, tengah benar-benar tengah,begitu juga akhirnya yang benar-benar akhir.
Jika ditinjau dari segi akhir cerita, alur yang digunakan adalah alur terbuka, menurut penulis, pengarang memang secara sengaja membuka alunrnya atau membiarkan penonton menyelesaikan sendiri masalah yang ada pada drama ini, jika dikaitkan dengan kenyataan yang ada, masalah yang seoerti ini memang belum ada akhirnya, penindasan terhadap rakyat melarat tetap terjadi sampai saat ini. Ini bisa menjadi bahan perbincangan di hati dan pikiran orang yang menontonya.
Ditinjau dari kuantitasnya, alur ini menggunakan alur tunggal, karena tidak bisa diselipi alur lai yangbisa menyebabkan alurnya jamak.
Di tinjau dari segi kualitasnya, alur  ini termasuk ke dalam alur  yang renggan karena paa drama ini diselipi nyanyian dari kasih dan teman-temannya.
  


Penokohan dan perwatakan
Tokoh
1.      Elisa Fitrotun Nisak
2.      Fidya Abdat
3.      Suning Setyowati
4.      Nimas Narulita
5.      Asmita Zhindy W.
6.      Anivia Intan K.
7.      Jamalludin Sanur
8.      Aditya Wahyu H.
9.      Bayu Mahanani P.D.
10.  Ari Fatmawati
11.  Yeremia A. Dimpudus
12.  Lia Arlita
13.  Adelia Rahmawati
14.  Andi Surya P.
dari 14 pemai yang memerankan pementasa drama ini, hanya beberrapa yang disebutkan namanya pada saat pementasan, yaitu.
1.      Kasih
2.      Ibu kasih
3.      Nyonya iskandar
4.      Yoga
5.      Tunangan yoga
6.      Citra (temannya kasih)
7.      Orang yang mencintai kasih
8.      Teman-temannya kasih (rakyat melarat)
9.      Teman-temannya Yoga (konglomerat)
Perwatakan
1.      Kasih
Seorang anak yang memilikki kehudupan yang menyedihkan karena memiliki orang tua yang miskin dan melarat, tetapi memiliki sikap yang  Berani, periang, setia, punya banyak teman, dan penurut walaupun suka menggerutu.
Di buktikan dengan
1.      adegan ketika Ibunya menyuruh Dia unntuk menyapu halaman, karena halaman itu kotor oleh ulahnya sendiri.
2.      Adegan ketika nyonya iskandar mencemooh keluarganya, dengan berani Kasih membela keluarganya.
3.      Adegan ketika teman-temannya datang dan menyayi bersama dengannya, membuat ia memiliki banyak teman.

Ibu kasih
Seorang ibu yang hidup miskin dan tinggal dengan Kasih dan teman-temannya, yang sekaligus menjadi ibu angkat bagi teman-teman Kasih, Ibu kasih memiliki sikap yang rajin, sayang kepada anak-anaknya, bijaksana, pembela, sabar, dan tegar.
Dibuktikan dengan;
1.      Adegan ketika pagi-pagi beliau menjemur pakaian di halaman dan memanggil-manggil kasih yagn sedang bermain dengan teman-temannya, stelah mendatangi kasih yang sedang bermain, ibu  memarahi kasih karena menemukan rumah yang berantakan padahal ibu sudah membersihkannya. Ketika itu, kasih memberontak dan menayakan, apa salah nya ia bermain? Ibunya dengan pasrah menjawab bahwa mereka harud sadar, mereka hanya orang melarat yang hanya bida seperti ini, jadi tidak boleh disamakn dengan anak-anak kongllomerat yang apa maunya terpenuhi.
2.      Ketika ibu menemukan anak-anaknya bertengkar dengan yoga dan teman-temannya, danmencoba melerai ternyata disana juga ada nyonya iskandar yang menghinak kasih dan teman-temannya sehingga ibu kasih membela sampai di pukulu oleh nyonya iskandar karena dianggap tidak berhasil mendidik anak.

Nyonya iskandar
Orang kaya yang memiliki anak yang berrnama yoga, besikap sombong, tinggi hati, angkuh, semena-mena terhadap rakyat bawah, dan pemarah dan juga menilai seemua dengan materi.
Dibuktikan oleh
1.      Ketika nyonya iskandar memukul ibu kasih dan menghinanya.
2.      Ketika ia memberi waktu kepada kasih dan teman-temannya untuk pindah dari tanah miliknya, hanya dengan satu hari. Dari sini kita ketahui bahwa nyonya iskandar tidak sabar.
3.      Ketika ia berbicara dengan tunangan yoga yang hanya mengandalkan materi agar tunangannya itu bisa menikah dengan yoga.
4.      Menggusur kasih dan teman-temannya walaupun sudah di peringatkan oleh kasih bahwa dia  konglomerrat tidak bisa hidup tanpa ada rakyat melarrat disekitarnya.
Yoga
Anak kandungnya nyonya iskandar yang memiliki sikap yang sombong, angkuh tidak jauh dari sikap ibunya, dan provokasi.

Tunangan yoga
Citra (temannya kasih)
Orang yang mencintai kasih
Teman-temannya kasih (rakyat melarat)
Teman-temannya Yoga (konglomerat)

Tema
Diskriminasi
Karena kehidupan sosial yang digambarkan dalam drama ini menerangkan kepada kita bahwa di  kehidupan kita sudah terjadi perbedaan antara si miskin dan si kaya.
Daram ini menganut aliran realisme, karena drama ini menceritakan tentang kehidupan nyata yaitu kehidupan yang menceritakan tentang kemelaratan  ketidakadfilan, dan menceritakan problema dalam masyarakat.
Sutradara
Aktris dan aktor